Curahan Hati Dari Guru Honorer Pasca Pilpres

Alhamdulillah hirobil alamin, saya ucapkan selamat atas perhatian pemerintah terhadap angota KPPS baik yang meninggal dunia maupun sakit, dengan diberikan uang santunan kepada mereka dan diberikan gelar #pahlawandemokrasi, walaupun bekerja kurang lebih 2 hari 2 malam.

Trus bagaimana dengan temen-teman honorer, yg sudah mengabdikan diri kami bertahun-tahun bahkan puluhan tahun, dan tidak sedikit dari kami kelaparan, sakit bahkan gugur/meninggal sebelum mendapakan penghargaan dan perlakuan yg layak, apakah semua ini adil menurut teman2 ?

Maaf seblumnya ungkapan hati ini keluar bukan karna saya iri, melaikan bertanya-tanya, seberapa berharganya kami guru honorer bagi mereka bapak-bapak yg lagi mengemban amanah dari rakyat, dan didalam rakyat itu termasuklah kami guru honorer. Apakah ini yang namanya pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya?

Apa juga karena Honorer tak dianggap ada oleh pemerintah, kita honorer ini tak penting .begitulah pandangan mereka terhadap kita ? atau pmerintah menganggap guru honor itu tdk berjasa bagi nusa dan bangsa, aplgi gru sukarelawan non kategori usia diatas 35 tahun, walau sudah mengabdi puluhan tahun, akan tetapi sama pmerintah tidak dianggp berjasa sehingga tidak bisa ikutan tes CPNS, mana hati nurani mereka? padahal mereka bisa menjadi pejabat karena mungkin jasa guru, tapi mungkin mereka sudah lupa diri..

Dari sinilah saya belajar petuah yang sangat terkenal yaitu :
“Jangan menuntut keadilan di dunia…..
Karena keadilan hanya milik Allah….
Dan hanya Allah yang bisa memberikan keadilan….bukan pemerintah,penguasa,atau manusia”.