CPNS Bukan Impian

Sumber IG @asn.cantik

Sumber IG @asn.cantik

Well kita mulai aja ya, setelah mengikuti beberapa kali seleksi CPNS di Kementerian maupun Lembaga Pemerintah Non Kementerian sejak tahun 2012, sempat terbersit dalam pikiran saya bahwa menjadi CPNS hanyalah impian. Namun saya belum menyerah dan masih akan mencoba “peruntungan” kembali. Kenapa saya katakan “peruntungan”? berdasarkan pengalaman, banyak anak dari teman orang tua saya merasakan betapa beruntungnya mereka. Bagaimana tidak, rata-rata skor yang mereka peroleh lebih rendah daripada skor yang saya dapat namun justru merekalah yang merasakan nikmatnya lolos seleksi CPNS. Sementara disisi lain saya hanya dapat merelakan skor 351 yang saya peroleh hanya berada diperingkat ke 6 untuk formasi di Direktorat Pemasaran Luar Negeri Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Saya hanya berpikir “saya kurang beruntung”.

Menyerah?? Tidak, pada tahun 2013 saya kembali mencoba peruntungan di salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Ternyata metode yang digunakan belum menggunakan metode CAT BKN seperti pada saat tes di KKP melainkan menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Pengalaman berbeda saya rasakan. Bayangkan pada saat Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang dilaksanakan pada salah satu gedung olah raga di Jawa Barat, masih banyak pengantar peserta dan bahkan para pedagang yang menjajakan barang dagangannya di dalam lokasi tes. Terus terang hal ini membuat gairah dalam mengerjakan soal tes menjadi berkurang, menariknya berbeda dengan pengalaman sebelumnya hanya dengan skor 349 saya berhasil melanjutkan ke tahapan Tes Kompetensi Bidang (TKB). Namun sama seperti sebelumnya saya belum beruntung lolos seleksi CPNS.

Tibalah rekrutmen CPNS tahun 2014, saya mencoba mencari mana formasi yanng cocok dengan kompetensi saya. Agak berbeda dengan yang sebelumnya dimana kita dapat melamar lebih dari satu instansi namun untuk satu formasi, sekarang kita hanya dapat melamar ke satu instansi untuk tiga formasi. Setelah menganalisa berbagai probabilitas dan jumlah formasi yang sesuai dengan kompetensi saya, saya mantapkan hati untuk memilih Badan Kepegawaian Negara (BKN). Mengapa BKN? Setelah sebelumnya pernah melaksanakan tes dengan CAT BKN saya merasakan bahwa tagline CAT yaitu Cepat Akuntabel dan Transparan benar adanya. Jadi logika saya, apapun tes yang akan diberikan kepada peserta pasti akan transparan. Dan hari pelaksanaan tes pun tiba, you know what?? My score was 393 !!! Wow saya sempat kaget sekaligus heran melihat skor tersebut, bahkan saya merasa ingin melompat karena kegirangan tapi berhubung saya masih dalam ruangan CAT saya urungkan niat itu.

Pengumuman kelulusan TKD pun tiba, saya berhasil menduduki peringkat ke 2 dari 6 orang yang lanjut ke tahapan TKB pada formasi Analis Kinerja. Guess what? TKB pun menggunakan CAT BKN. Hasil pun keluar dan saya sedikit terkejut karena skor yang saya dapat hanya 180 dari max score 300. Dari titik ini saya hanya dapat berdoa kepada Tuhan untuk dapat meloloskan saya di tahun 2014 ini. Amazingly saya lolos seleksi CPNS tahun 2014 dan termasuk dalam peringkat 10 besar dari total semua pelamar di Badan Kepegawaian Negara.

Dari pengalaman diatas akhirnya saya mendapatkan keberuntungan tersebut, keberuntungan tidak masuk KKP ( Kepemimpinan Menteri Susi masuk Pukul 07.00 ), tidak masuk salah satu Lembaga Pemerintah Non Kemenetrian ( Formasi SMA ), beruntung masuk BKN dalam formasi Analis Kinerja (S1) dan lokasi yang notabene dekat dari tempat tinggal saya di luar bumi(red:bekasi).

Kesimpulan yang dapat saya tarik, CPNS bukan impian melainkan hal nyata yang dapat kita raih selama kita memiliki kompetensi dan berserah kepada Tuhan. Saya yakin dan percaya apabila teman-teman memiliki hal-hal tersebut bukan tidak mungkin akan mengikuti jejak saya lolos sebagai CPNS di negeri tercinta Indonesia.

Penulis : Rendy Sibarani, CPNS BKN formasi Analis Kinerja pada Biro Kepegawaian Kantor Pusat BKN, Jakarta.