Kenaikan Remunerasi Polri Tahun 2015

Anggaran dan remunerasi anggota polri tahun 2015 naik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikemukakan oleh Presiden Jokowi ketika berkunjung di akpol Semarang belum lama ini.

Orang nomor satu di Indonesia itu sudah berkomitmen dan menyatakan secara terbuka jika dana untuk korps baju coklat itu akan naik sekitar 18 persen atau Rp 8 triliun dibandingkan anggaran 2014, sehingga menjadi sekitar Rp 51 triliun.

Anggaran Polri pada 2014 awalnya sebesar Rp 45,975 triliun sebelum dipotong 12,5 persen atau 5,78 triliun sehingga menjadi tersisa Rp 40,195 triliun.

Pada 2014, Rp 30 triliun atau sekitar 75 persen habis untuk belanja pegawai alias gaji sedangkan sisanya untuk keperluan operasional dan belanja barang.

Tunjangan Remunerasi Polisi Naik Tahun 2015

Berikut penuturan Irjen Pol Tito selaku Asisten Perencanaan Polri yang mengatakan tunjangan gaji Polri akan mengalami kenaikan mulai Januari 2015 mendatang seperti informasi yang didapat dari merdeka.com.

Tahun depan remunerasi perwira Polri sama TNI naik. Bintara Rp 500 ribu, naik dikit, saya lupa datanya. Dengan adanya remunerasi disesuaikan, Polri sama seperti TNI,” kata Tito di Graha Purna Wira, Jakarta, Senin (8/12).

Menurut dia, kenaikan remunerasi disesuaikan dengan penghasilan yang diterima personel TNI. Kondisi ini dilakukan mengingat jumlah bintara yang menjadi polisi jumlahnya cukup banyak.

“Disesuaikan, jadi karena ada tamtama enggak masuk grade, polisi banyak bintara, tamtama dihitung grade 2-5, Selama ini kan remunerasi perwira, sama kayak bintara TNI,” ujarnya.

Untuk diketahui, tahun 2015, Polri mendapat anggaran Rp 51,6 triliun. Dan anggaran itu tersedot paling banyak untuk belanja pegawai, termasuk remunerasi.

Anggaran belanja pegawai naik karena jumlah anggota polisi yang kian banyak. Dari Rp 51,6 triliun sebanyak 62 persen untuk belanja pegawai atau sebesar Rp 31 triliun.

Anggaran lainnya yakni sebesar 28 persen atau Rp 13 triliun digunakan untuk belanja barang dan sisanya 10 persen atau Rp 6 triliun untuk belanja modal.

“62 persen belanja pegawai 31 triliun, 28 persen belanja barang 13 triliun, belanja modal 6 triliun, 10 persen belanja barang naik, perlengkapan baju, minyak BBM peralatan, alat mobil motor, anggaran pemeliharaan gedung,” jelasnya.

Dia menjelaskan, bahwa alutsista masuk dalam belanja modal yang mencakup baju anti peluru, alat transportasi polisi dan alat analisis.

“Alutsista itu masuknya modal, alat material khusus namanya, baju antipeluru, dalmas, motor babinkamtib, alat transportasi, komunikasi, alat analisis,” ucapnya.

Dia mengatakan, pengajuan total kenaikan tersebut sebesar Rp 51,6 triliun yang disetujui pemerintah. Padahal sebelumnya pihaknya mengajukan Rp 67 triliun.

Kapolri Jenderal Sutarman telah mengatakan jika sebagian dari kenaikan anggaran itu akan digunakan untuk penyesuaian remunerasi Polri yang telah disetujui presiden dan langsung ditandatangani menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) dan diketahui wakil menteri keuangan.

Remunerasi Polri memang masih sedikit tertinggal dibanding TNI. Pada 2010 lalu misalnya remunerasi TNI dengan jabatan tertinggi mendapat Rp 29,22 juta per bulan dan jabatan terendah Rp 924.000 per bulan.

Sedangkan untuk Polri, di tahun yang sama, tunjangan untuk jabatan tertinggi sebesar Rp 21,3 juta per bulan dan terendah Rp 553.000 per bulan.